Ruby, seorang anak yang lumayan biasa-biasa aja.
Tumbuh disebuah keluarga yang bisa dibilang utuh. Sekolah disekolah yang
lumayan bagus tapi nilainya standar. Punya temen yang cukup banyak disekolah
tapi suka menyendiri kalau udah sampe rumah. Lumayan cantik untuk ukuran
perempuan tapi nggak terlalu perempuan untuk disebut perempuan. Dan inilah
kisahnya..
Pengumuman kelulusan sekolah menengah pertama
udah siap untuk dibagikan. Ruby dan teman-temannya menunggu was-was diluar
halaman sekolah. Satu per satu wali murid keluar sambil membawa amplop
berisikan nilai ujian anak-anaknya. Ruby mesih menunggu ayahnya, setelah
sekitar 15 menit ayah Ruby akhirnya nongol juga. Ruby lega melihatnya yang
tersenyum walaupun hanya tipis seperti biasanya, setidaknya itu menandakan
kalau dia lulus.
Ruby membuka amplopnya dengan hati-hati dan penuh
ketegangan. dia sangat membutuhkan nilai yang banyak untuk bisa mendaftar
disekolah favoritnya. 8,6 untuk Bahasa Indonesia, 8,4 untuk Bahasa Inggris, 9
untuk Matematika dan IPA. satu kata yang pertama kali dia ucapkan adalah
RESULT! Nilainya cukup untuk mendaftar disekolah lanjutan yang diidamkan Ruby
sejak lama.
Setelah melalui ketegangan yang luar biasa untuk
mendaftar sekolah akhirnya Ruby diterima disekolah itu. Menunggu sambil
menghabiskan sisa liburan Ruby perasaan Ruby bercampur, antara takut dibully
oleh kakak kelas dan senang dia bukan anak SMP lagi. Seminggu pertama masuk
sekolah Ruby diisi oleh masa orientasi siswa. dia sedikit canggung karna Ruby
tidak memiliki kenalan sebelumnya. Para peserta digiring kelapangan untuk
menjalani pelatihan fisik. Disaat itulah semua perasaan takut Ruby berubah
menjadi perasaan yang mngejutkan dan mungkin dia sendiri tidak mengerti apa
artinya.
Dalam barisan kakak-kakak kelas terlihat sosok
yang cukup menyita perhatian Ruby. Walaupun dia tidak tersenyum tapi Ruby tau
kalau orang itu sebenarnya menyenangkan. semua fokus Ruby tertuju ke orang itu.
Apa aja yang dilakukan orang itu direkam oleh Ruby diotaknya selama masa
orientasi. Dan Ruby bertekad mencari tau siapa orang itu.
First love at the first sight, itulah yang
dituduhkan Ruby untuk dirinya sendiri. Orang itu benar-benar seperti manusia
yang sengaja disetting untuk Ruby. Akhirnya setelah mencari banyak informasi
dari banyak orang pula, Ruby bisa kenalan dengan kakak kelas yang diangapnya
ganteng banget itu. Namanya, Amor. Dia tinggal nggak jauh dari sekolah.
Di bulan ke-4 masa sekolah Ruby diselingi
pelatihan yang diadakan sekolahnya. Ruby tidak mengira Amor juga ikut, walau
sebagai senior tapi itu sedikit membuatnya bahagia. Ruby mencoba membuktikan
bahwa Amor itu menyenangkan. Dan terbukti, mereka menghabiskan sisa pelatihan
bersama untuk mengobrol, saling memuji, bahkan saling mengejek. Akhirnya,
mereka bisa berteman secara benar dan baik.
Ruby bisa merasakan hal-hal yang sangat jarang
dia temukan pada orang lain. Amor membuat Ruby kagum pada dirinya saat dia
bebicara. Membuat otot Ruby kencan saat dia menyentuhnya. Melemaskan kaki Ruby
saat dia bergerak. Dan memberikan kebahagian yang luar biasa saat Amor
tersenyum pada Ruby. Semua yang dilakukan Amor tidak pernah membuat Ruby ingin
menjauhi Amor. Bahkan Ruby berbisik pada dirinya sendiri, Amor akan sadar itu
buruk saat Amor melakukan hal-hal yang tidak disukai Ruby. Ruby menarik
kesimpulan –itulah CINTA.
Kesenangan mereka berlanjut, dan Ruby semakin yakin
itu cinta yang dirasakannya. Sebelum setelah Ruby akhirnya memutuskan untuk
sedikit menjauh. Karena Ruby menyadari kalau Amor sudah memiliki kekasihnya
sendiri. Dia sedikit menyesali perasaanya, kenapa dia dipaksa untuk menguapkan
perasaannya setelah dia benar-benar merasa nyaman dengan berada disisi Amor. Dadanya
sesak, kesedihannya seakan memberontak keluar dengan berbagai emosi.
Disaat yang bersamaan seorang teman Ruby –Cindy, juga mengalami hal yang sama. Hanya saja Cindy
lebih berani untuk sekedar mengungkapkan perasaannya. Cindy menceritakan bahwa
setelah dia mengungkapkannya, dia merasa lebih enak dan lebih ringan.
Ruby memutuskan untuk melakukan hal yang sama.
Ruby mengumpulkan semua keberaniannya dan mentalnya untuk mengungkapkan
perasaannya pada Amor. Ruby sadar penuh jika Amor memiliki kekasih, tapi Ruby
hanya ingin mengungkapkannya. Ruby tidak ingin mendengar jawaban Amor. Dia hanya
ingin Amor mengetahui perasaan Ruby.
Setelah itu mereka tidak berhubungan lagi. Ruby
pikir dia akan menjadi seperti Cindy yang terlihat lebih ceria daripada
sebelumnya. Tapi keadaan mengatakan hal yang berbeda. Ruby menjadi terpuruk
dengan keputusannya. Dia tidak bisa melepaskan hatinya begitu saja. Ruby
seperti kehilangan kesadarannya.
Sudah setahun berlalu, Ruby selalu mencoba untuk
bangkit dan berteman dengan lingkungannya. Tapi setiap ada lelaki yang
mendekatinya tidak satupun yang benar-benar dia pikirkan. Pikirannya hanya
untuk Amor. Hubungan itu hanya berjalan sebentar, kemudian putus begitu saja
dan begitu terus.
Hari yang tidak pernah disangka Ruby datang. Hari
dimana Amor kembali menghubungi Ruby. Ruby, senang luar biasa. Tapi dia masih
penasaran dengan hubungan Amor dengan kekasihnya. Ruby yang sebelumnya sama
sekali tidak ingin bertemu dengan Amor karena takut perasaannya tidak dapat
dikendalikan, akhirnya pergi menemui Amor untuk melihat apakah dia benar-benar
sudah bisa untuk didekati. Ternyata belum dan semua usaha Ruby sia-sia. Karena terlihat
Amor dan kekasihnya tidak akan mudah dipisahkan dan akan sangat lama untuk
ditunggu.
Ruby mencari pencerahan lewat film dan
kalimat-kalimat orang bijak. Sangat menggambarka remaja yang sedang tumbuh. Disuatu
film Ruby melihat bahwa cinta itu saat kita melihat pasangan kita bahagia
walaupun dengan orang lain dan mendoakannya untuk selalu bahagia. Dan menurut
orang bijak, cinta bisa dimulai kembali saat kita sudah mengikhlaskan yang
sudah berlalu.
Ruby selalu menanamkan kedua hal itu di benaknya.
Dia percaya kebahagiaannya akan datang suatu hari nanti. Semua akan indah pada
akhirnya. Kita tinggal menunggu kapan ini akan berakhir.tangis yang selama ini
dituangkan akan diganti dengan senyuman. Sesak yang dirasakan akan berganti
menjadi kelegaan yang sejuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar